Resep Es Laksamana Mengamuk - Minuman Khas Melayu Riau

Es Laksamana Mengamuk merupakan minuman dingin yang berasal dari Melayu Riau. Minuman ini dibuat dengan bahan dasar buah kuini sebagai bahan utama.

Katanya, keberadaan minuman ini berawal dari mengamuknya seorang laksamana di kebun kuini karena istrinya dibawa lari oleh pemilik kebun kuini. Lalu ia menebas-nebaskan pedangnya hingga mengenai buah kuini sampai hancur.

Buah kuini yang sudah hancur dipungut oleh masyarakat lalu mencampurkan potongan kuini itu dengan air santan dan gula merah. Jadilah minuman segar, yang pada waktu itu, langsung dinikmati oleh orang sekampung.

Saat ini, minuman Laksamana Mengamuk disajikan dengan es, sehingga sangat nikmat untuk diminum di siang hari, juga untuk dijadikan minuman pembuka pada saat berbuka puasa.
 Es Laksamana Mengamuk


Bahan-bahan:
  • 1 buah kuini, potong dadu.
  • 150 gram gula pasir
  • ½ sendok teh vanili
  • 500 ml air
  • Es batu

Cara Membuat:
  • Rebus gula pasir, vanili, dan air hingga mendidih dan gula larut. Angkat, dinginkan.
  • Siapkan mangkuk atau gelas saji, masukkan potongan buah kuini dan es. Sajikan.

Kuweni atau kuwini (Mangifera × odorata Griffith) adalah sejenis mangga-manggaan yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Tumbuhan ini memiliki buah yang harum dan daging buah yang lembut. Konsistensi daging buah kuweni lebih padat daripada bacang dan seratnya lebih halus. Karakternya berada di antara mangga dan bacang, dan para ahli juga menganggapnya sebagai hibrida antarspesifik alami antara mangga dan bacang.

Buah ini dikenal dengan nama-nama yang serupa di pelbagai bahasa daerah: kweni, asam membacang, macang, lekup (Melayu.); kuwini, ambacang, embacang, lakuik (Minangkabau.); kuweni, kebembem (Betawi.); kaweni, kawini, bembem (Sunda.); kaweni, kuweni, kweni (Jawa.); kabeni, beni, bine, pao kabine (Menado.), pao kaeni (P. Sapudi); kweni, weni (Bali.); mangga kuini (Sulut); kuini, guin, koini, kowini, koine, guawe stinki, sitingki, hitingki (aneka sebutan di Maluku), dan lain-lain.

Di Sabah ia disebut huani atau wani, sedangkan di Filipina dinamai huani, uani atau juani.