Proses Pembuatan Jagung Titi - Makanan Khas NTT

Jagung Titi
Jagung titi adalah makanan khas masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama masyarakat di sebagian Pulau Flores, Adonara, Solor, Lembata dan Alor. Jagung titi atau dalam bahasa Lamaholot (bahasa daerah setempat) Wata Kenaen merupakan makan pokok bagi masyarakat Adonara Adonara disamping Nasi.

Namun, kuliner jagung titi yang paling terkenal adalah berasal dari Kabupaten Flores Timur (Flotim).

Proses pembuatan jagung titi di Flotim masih berlangsung secara manual. Jagung disangrai hingga setengah matang menggunakan periuk tanah (tembikar) kemudian ditempah (dipukul) dengan batu sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Jagung dipukul sampai pipih atau menyerupai emping.

Jagung titi dianggap berkualitas tinggi bila rasanya gurih. Umumnya masyarakat Flotim memilih bahannya dari jagung pulut warna putih. Jagung tidak hanya disangrai hingga setengah matang baru dipukul, tapi membutuhkan insting untuk memastikan jagung itu sudah pas "dititi" atau belum.

Cara membuat jagung titi sangat sederhana. Pertama tama jagung dipipil dari tongkolnya, disangrai 5-7 menit hingga setengah matang. Penyangraian harus di periuk/belanga tanah liat. Agar proses transfer panas lebih lambat, tapi merata ke seluruh bagian jagung pipilan. Jangan sekali-kali menggunakan periuk/wajan dari logam karena dijamin akan rusak berat..

Setelah proses penyangraian (roasting), dimulailah proses penempaan atau pemukulan. Ambil 5-7 butir jagung panas, lalu taruh di atas batu landasan. Butiran jagung panas pun langsung memipih. Jadilah jagung titi. Dua tiga butir berdempetan.

Di depan batu landasan ada wadah (anyaman dari daun siwalan) yang siap menampung hasil titian tadi.