Resep Bika ambon Medan

Bika ambon dari Medan
Bika ambon adalah sejenis penganan asal Indonesia yakni daerah Medan. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat. Bika ambon biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.

Menurut penjelasan Tengku M Muhar Omtatok, seorang seorang budayawan dan sejarawan, Kue Bika Ambon terilhami dari Kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka. Selanjutnya dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa Nira/Tuak Enau hingga berongga & berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu itu. Selanjutnya Tengku M Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut Bika Ambon karena pertama sekali dijual & popular di simpang Jl Ambon – Sei Kera Medan.


Bahan-bahan
  • 200 ml santan kental
  • 175 gr gula pasir
  • 100 gr tepung sagu
  • 10 kuning telur
  • 2 lembat daun jeruk
  • 2 putih telur
  • Minyak goreng untuk olesan
  • 1 lembar daun pandan, rebus dengan 100 ml air, biarkan dingin

Bahan biang
  • 50 gram tepung terigu
  • ½ sdt ragi instan
  • 50 ml air

Cara membuat
  1. Untuk biang: Campurkan ragi instan, tepung terigu dan air jadi satu, aduk rata. Diamkan 15 menit hingga mengembang.
  2. Kocok telur dan gula putih hingga mengental. Masukkan tepung sagu dan santan secara bergantian sambil di aduk rata.
  3. Tambahkan adonan biang, aduk hingga tercampur rata. Tutup adonan dengan serbet dan diamkan selama 10 jam.
  4. Siapkan cetakan lalu olesi dengan minyak, panaskan hingga bunyi mendesis. Tuang adonan ke dalam cetakan dan panggang dengan tutup oven sedikit terbuka. Angkat.
  5. Panggang kembali menggunakan api atas hingga berwarna kuning kecokelatan. Angkat, biarkan agak dingin. Sajikan.

Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon per hari apabila menjelang hari raya. Diperkirakan, sebutan bika ambon muncul dari kebiasaan masyarakat yang dahulu baru mengenal bika yang diproduksi di jalan ambon, Medan. Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring dengan berkembangnya industri makanan ini.